Beijing (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Republik Rakyat China (People's Bank of China/PBoC) menyepakati kerangka kerja transaksi dalam mata uang lokal dan pembayaran lintas batas melalui QR Code.
Di situs webnya, PBoC menyebut kesepakatan itu "hasil penting kerja sama bilateral China-Indonesia di bidang keuangan."
Kerangka kerja itu resmi diluncurkan pada Kamis (11/9) pada sebuah acara yang dihadiri Gubernur BI Perry Warjiyo, Gubernur PBoC Pan Gongsheng, Duta Besar RI untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun.
Kerangka kerja itu menindaklanjuti nota kesepahaman (MoU) tentang penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral yang diteken Perry dan Gongsheng pada 25 Mei, yang disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan PM China Li Qiang.
Menurut MoU itu, kedua pemerintah menyepakati transaksi mata uang lokal (local currency transactions/LCT) dan pembayaran lintas batas.
Menurut Gongsheng di situs PBoC, dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama keuangan China-Indonesia terus berkembang dan sejalan dengan kebutuhan perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara yang kian erat.
"Saya mengajak kedua negara untuk terus memperdalam kerja sama konektivitas sistem pembayaran, penggunaan mata uang lokal, keterbukaan dan konektivitas pasar keuangan serta mata uang digital," kata dia.
Uji coba terbatas (sandbox) akan dilakukan untuk proyek konektivitas QR Code dua arah, yang dijadwalkan beroperasi penuh tahun ini.
Sementara itu, Perry mengatakan bahwa pada Januari–Juli, nilai LCT kedua negara mencapai 6,23 miliar dolar AS (sekitar Rp102 triliun), atau 45 persen dari total nilai LCT Indonesia dengan semua mitra dagang.
Nilai LCT pada periode itu meningkat 2,17 miliar dolar AS dari periode yang sama 2024.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus bekerja sama erat dengan PBoC untuk memperdalam inovasi dan integrasi keuangan," kata Perry.
Pada hari yang sama, kedua gubernur bank sentral juga melakukan pertemuan bilateral untuk membahas lebih jauh kerja sama keuangan.
LCT adalah mekanisme penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi dengan menggunakan mata uang lokal masing-masing negara, bukan mata uang negara ketiga seperti dolar AS.
Baca juga: Topremit merilis fitur pemindai QR Alipay, permudah remitansi ke China
Baca juga: Pameran Global Digital Trade Expo keempat siap digelar di China
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.