Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Indonesia Anis Matta menyampaikan bahwa kementeriannya akan segera mengevaluasi skema perlindungan bagi para diplomat dan staf yang ditempatkan di luar negeri.
Berbicara kepada wartawan usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa, Wamenlu Anis menyampaikan pernyataan tersebut merujuk insiden penembakan Zetro Leodard Purba, Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima oleh orang yang tidak dikenal pada Senin (1/9/2025) waktu setempat.
“Ini pasti akan jadi pelajaran, jadi kasus yang akan kita pelajari untuk peningkatan perlindungan bagi para diplomat kita di luar negeri. Kita sedang mempelajarinya dan mudah-mudahan insya Allah akan ada kebijakan baru yang kita bisa ambil nanti untuk perlindungan bagi para diplomat kita,” katanya.
Mengenai motif penembakan, Wamenlu menyampaikan bahwa kementerian belum mendapat laporan mengenai dugaan intimidasi yang diterima oleh Zetro yang baru berkantor selama lima bulan di negara yang berada di benua Amerika tersebut.
“Belum ada, kecuali bahwa beliau baru mengambil uang dari ATM. Jadi ini ada mirip perampokan, tetapi kita sedang menunggu hasil laporan akhirnya. Ini baru laporan sementara seperti itu,” ucapnya.
Lebih lanjut Anis menegaskan bahwa Kementerian Luar Negeri Indonesia akan terus mengawal insiden tersebut, termasuk berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Peru untuk melakukan investigasi, hingga memfasilitasi pemulangan jenazah ke tanah air usai otopsi selesai dilakukan.
“Sementara ini kita mendapatkan laporan ini adalah peristiwa kriminal, tindakan kriminal ini adalah pembunuhan. Dan kita akan segera mengirim surat kepada Kemlu Peru untuk segera melakukan investigasi atas kasus pembunuhan ini. Iya pasti, pasti akan termasuk pengurusan jenazahnya kembali ke sini,” tambahnya.
Senada, melalui akun media sosial X @Menlu_RI pada Selasa, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyatakan telah berkomunikasi dengan Menlu Peru Elmer Schialer untuk meminta penyelidikan menyeluruh atas tewasnya staf Zetro.
“Saya telah berbicara dengan Menlu Peru Elmer Schialer untuk menyampaikan permintaan RI supaya ada penyelidikan menyeluruh atas wafatnya kolega kami, Zetro Leonardo Purba,” kata Sugiono.
Menlu RI menyatakan bahwa Indonesia senantiasa yakin bahwa Peru dapat memberikan jaminan keamanan tertinggi bagi staf KBRI Lima beserta keluarga mereka serta para Warga Negara Indonesia (WNI) di Peru.
Menurut laporan media setempat Panamericana Television, yang dipantau di Jakarta pada Selasa, staf KBRI Lima tersebut meninggal setelah ditembak tiga kali oleh seseorang yang tak dikenal beberapa meter dari tempat tinggalnya di wilayah Lince, Lima.
Zetro dilaporkan sedang bersepeda bersama istrinya saat ditembak. Ia sempat dievakuasi ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tak dapat diselamatkan. Sang istri selamat dari penyerangan tersebut, dan ia saat ini masih di bawah perlindungan kepolisian setempat.
Baca juga: Staf KBRI Lima ditembak, DPR minta Kemlu evaluasi sistem keamanan
Baca juga: Staf KBRI Lima ditembak, Wamenlu: Presiden Peru janji tangkap pelaku
Baca juga: Kemlu: Almarhum staf KBRI Lima diotopsi di Peru sebelum dipulangkan
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.