Dubes Hermono terima kunjungan IDN Global di Kuala Lumpur

Kuala Lumpur (ANTARA) - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Malaysia Dato' Indera Hermono menerima kunjungan Indonesian Diaspora Network (IDN) Global, di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, di ibukota Malaysia, Kamis.

Dalam kesempatan itu KBRI dan IDN Global menandatangani perjanjian kerja sama untuk saling bersinergi memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI).

"Semoga dengan penandatangan PKS ini IDN Global semakin berkomitmen untuk berjalan bersama, dan kami akan mengusahakan tidak hanya dari sisi finansial, tetapi juga anak-anak (PMI) ini dari sisi emosional, kesehatan secara holistik, kesejahteraan secara holistik, mudah-mudahan kami bisa bersama (berkontribusi)," ujar President IDN Global Nathalia Widjaja dalam sambutannya.

Nathalia menyatakan IDN Global sebagai organisasi yang mewadahi diaspora-diaspora Indonesia yang tinggal, bekerja dan menetap di luar negeri, siap berkontribusi secara nyata membantu memperjuangkan kesejahteraan anak-anak PMI, khususnya di Malaysia, melalui berbagai cara tidak hanya dari sisi finansial namun juga gagasan.

Dia menyatakan IDN Global pertama didirikan tahun 2012 di Los Angeles, Amerika Serikat, dan telah berbadan hukum pada 2013 dengan pusat di Jakarta.

Saat ini IDN Global memiliki chapter di 50 negara, seperti Mexico, Singapura, Hong Kong, dan lain sebagainya.

"Di Malaysia juga ada sebenarnya, tetapi 'mati suri'. Jadi bagaimana di Malaysia ini direvitalisasi (diaktifkan kembali)," kata dia.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Malaysia Dato' Indera Hermono mengucapkan terima kasih kepada IDN Global atas komitmen dan kepedulian terhadap anak-anak pekerja migran Indonesia.

Dia mengatakan anak-anak pekerja migran Indonesia tidak hanya berada di Malaysia, namun juga berada di Saudi Arabia, Davao (Filipina), hingga Hong Kong dan lainnya.

"Tetapi yang besar jumlahnya ada di Malaysia," kata Dubes Hermono.

Dubes Hermono menyatakan selama ini biaya sosial dari migrasi atau social cost of migration sangat besar, dan pendidikan anak-anak migran menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk mendapat perhatian, karena menyangkut masa depan manusia.

Selama ini, pemerintah telah memiliki program untuk pendidikan anak-anak migran, melalui pembangunan community learning center. Namun hal itu belum dapat menjangkau semua anak pekerja migran.

"Masih banyak yang belum memiliki akses pendidikan, terutama di Semenanjung ini yang ada hanya SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) dan SIJB (Sekolah Indonesia Johor Bahru)," kata Dubes Hermono.

Oleh karena itu dia menantang IDN Global untuk benar-benar berkontribusi bagi anak-anak pekerja migran.

"Tapi saya yakin IDN Global jauh-jauh datang, ada yang dari Meksiko, Hong Kong, Thailand, Singapura, ini sebagai komitmen IDN untuk bersungguh-sungguh berpartisipasi," kata Dubes Hermono.

Pada kesempatan itu IDN Global turut menyerap aspirasi dari guru-guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dan tenaga pengajar sanggar bimbingan Indonesia di Malaysia.

Turut hadir mendampingi Dubes Hermono, Atase Pendidikan KBRI KL Muhammad Firdaus.

Baca juga: Malaysia akan perkenalkan modul etika siber di sekolah

Baca juga: 78 guru Indonesia di Sabah ikuti pelatihan Kurikulum Merdeka

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.