Penampakan rudal Palestina 2 yang diluncurkan ke Israel oleh kelompok Houthi pada Ahad (15/9/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Pasukan pendudukan Israel (IDF) melaporkan pada Rabu (3/9/2025), sebuah rudal yang diluncurkan dari Houthi Yaman dicegat oleh sistem pertahanan Israel saat menuju wilayah Palestina yang diduduki zionis Israel.
"Setelah sirene yang berbunyi beberapa saat yang lalu di beberapa wilayah di Israel, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman dicegat," kata IDF dalam sebuah pernyataan yang dikutip Al Mayadeen.
Peluncuran rudal tersebut menyebabkan penutupan sementara wilayah udara Bandara Ben Gurion dan memicu sirene peringatan di wilayah al-Quds yang diduduki, wilayah Gush Dan, Sharon, Yarkon, Lachish, dan Shomron, demikian laporan dari media Israel.
Kebakaran terjadi di sebuah lokasi di wilayah tengah wilayah Israel akibat jatuhnya puing-puing rudal setelah serangan udara oleh sistem pertahanan udara yang mencoba mencegat rudal Yaman tersebut.
Angkatan Bersenjata Yaman menerbitkan pernyataan yang merinci operasi mereka melawan "Israel", yang menyatakan bahwa operasi tersebut dilakukan untuk mendukung rakyat Palestina di Gaza, dan sebagai pembalasan awal terhadap agresi Israel di Yaman.
Pernyataan tersebut memperinci bahwa pasukan rudal Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer ganda yang kompleks, yang melibatkan dua rudal balistik: satu adalah rudal klaster "Palestine-2" dengan beberapa hulu ledak independen, yang digunakan untuk kedua kalinya, dan yang lainnya adalah rudal "Zolfaghar".
Menurut YAF, operasi tersebut berhasil mencapai tujuannya atas karunia Tuhan, dengan memaksa jutaan pemukim Israel mengungsi ke tempat perlindungan dan menyebabkan penghentian operasi bandara di Bandara Ben Gurion.