Calon Bupati Indramayu nomor urut 02 Lucky Hakim buka suara soal disebut mengadang rombongan calon bupati nomor urut 03 Nina Agustina. Lucky membantahnya.
"Saya tegaskan, tidak ada pengadangan. Dalam video yang beredar, terlihat jelas bahwa rombongan Bupati Nina, yang dikawal patwal, bisa melaju tanpa hambatan. Mobil yang berhenti pun bukan karena diadang, melainkan memang berhenti sendiri," kata Lucky Hakim kepada kumparan, Sabtu (2/11).
Dalam kesempatan yang sama, Lucky juga menyinggung sikap Nina saat peristiwa terjadi.
“Ya Allah, jauhkan saya dari ketantruman. Tantrum itu bahaya, apalagi kalau seorang bupati yang mengalaminya,” ungkap Lucky
Ia menegaskan insiden pengadangan itu terjadi bukan karena pergerakan terstruktur, melainkan sebagai inisiatif warga yang kecewa dengan kepemimpinan Nina selaku calon petahana.
Lucky menegaskan, bahwa tidak ada instruksi langsung kepada warga untuk melakukan pengadangan atau bentuk provokasi lainnya.
“Yang menggerakkan mungkin hati nurani masyarakat yang ingin ada perubahan. Apakah salah jika ada warga yang salam dua jari? Kalau dianggap terstruktur, ya silakan buktikan saja. Jangan suuzan,” katanya.
Selain itu, Lucky juga menyinggung pernyataan Nina Agustina yang sempat menyebut dirinya sebagai anak mantan Kapolri, Da’i Bachtiar, saat kejadian berlangsung.
Bagi Lucky, pengaruh status keluarga tidak serta-merta menjadikan seseorang lebih berhak atau lebih kuat di mata masyarakat.
"Saya ini cuma anak tukang bengkel sepeda, cucu tukang es gusruk (serut), bukan anak jenderal," tuturnya.
Dalam video yang tersebar, terlihat Nina sempat memarahi seorang warga yang diduga sebagai provokator. Lucky pun menyayangkan tindakan tersebut. Ia meminta Nina untuk tidak mudah menuduh warga, apalagi mengaitkannya dengan simpatisannya.
"Saya berbicara dengan hati, bukan karena saya sendiri, tapi karena rasa melas (kasihan) saya melihat orang Indramayu yang hidup dengan uang pinjaman untuk sekadar makan," jelasnya.
Ke depan, Lucky berencana mengajak tokoh masyarakat dan ulama setempat untuk berdiskusi tentang perlu atau tidaknya langkah hukum terhadap Nina Agustina.
"Kami mengedepankan jalan kekeluargaan. Saya ingin mendengar nasihat para ulama dan tokoh masyarakat terkait insiden ini," ucapnya.
Adapun insiden keributan ini terjadi di Jalan Raya Sukra saat Nina Agustina hendak melakukan kampanye di Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra, Indramayu, Jumat (1/11/2024).