Liputan6.com, Jakarta - Daniel Levy baru saja mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan orang nomor satu di Tottenham Hotspur, Kamis (4/9/2025). Kepastian ini resmi mengakhiri kuasa Levy di klub selama hampir 25 tahun.
"Saya ingin berterima kasih kepada semua penggemar yang telah mendukung saya selama bertahun-tahun," ujar Levy pada hari perpisahannya. "Perjalanan ini tidak selalu mudah, tetapi kemajuan yang signifikan telah tercapai. Saya akan terus mendukung klub ini dengan penuh semangat.
Sebagai pengganti Levy, Tottenham telah menunjuk Peter Charrington sebagai suksesornya. Ia diberikan jabatan baru sebagai pemimpin non-eksekutif Spurs dan akan menjalankan seluruh kegiatan klub per September ini.
Namun, hengkangnya Levy menyisakan sejumlah tanda tanya terkait masa depan klub. Beberapa pihak bahkan mengaitkan kepergian sosok berusia 63 tahun tersebut dengan status The Lilywhites yang bakal dilego.
Manajemen Spurs un tak tinggal diam melihat spekulasi yang beredar. Mereka mengonfirmasi bahwa ada beberapa pihak yang tertarik dan menanyakan ketersediaan klub untuk berpindah tangan.
Kurang dari sebulan setelah membawa Tottenham Hotspur meraih gelar Liga Europa, Ange Postecoglou justru harus angkat kaki dari kursi pelatih!
Pergi Setelah Bawa Pulang Trofi
Pebisnis asal Inggris tersebut memutuskan pergi usai membawa Tottenham menjuarai UEFA Europa League musim 2024/2025 lalu. Mereka menundukkan sesama wakil Inggris, Manchester United lewat skor tipis 1-0.
"Saya cukup beruntung dapat bekerja dengan beberapa orang terhebat dalam olahraga ini, dari tim di Lilywhite House dan Hotspur Way hingga semua pemain dan manajer selama bertahun-tahun," tutur Levy.
Piala kasta kedua Eropa tersebut adalah gelar pertama setelah paceklik sepanjang 17 tahun lamanya. Levy total memenangi 2 trofi selama menukangi The Lilywhites sejak Februari 2001.
Tak Luput dari Berbagai Kontroversi
Dua setengah dekade menukangi Spurs, Levy bawa banyak perubahan signifikan bagi tim asal London Utara tersebut. Pencapaian terbaiknya adalah memindahkan markas klub dari White Hart Lane ke stadion baru.
Meski begitu, tak jarang juga Levy buat keputusan kontroversial. Salah satu yang paling panas adalah kala mengganti Ange Postecoglou dari kursi kepelatihan, walaupun juru taktik asal Australia tersebut membawa The Lilywhites menjuarai Europa League.
Sepanjang masa baktinya, Levy juga sempat merasakan bekerja sama dengan berbagai pemain top seperti Harry Kane, Luka Modric, hingga Son Heung-min. Ia berhasil menaikkan derajat Spurs jadi salah satu tim langganan kompetisi Eropa.
Berbagai Tawaran untuk Kuasai Spurs
Sebelum kepastian hengkangnya Levy dari kursi tertinggi klub, Mantan pemilik Newcastle Amanda Staveley berulang kali dikaitkan dengan pembelian klub asal London Utara tersebut. Bahkan, negosiasi dikabarkan sudah dilakukan sejak 12 bulan lalu.
"Dewan Klub dan ENIC mengonfirmasi bahwa Tottenham Hotspur tidak untuk dijual dan ENIC tidak berniat menerima tawaran apa pun untuk mengakuisisi sahamnya di Klub," ujar Dewan Petinggi Tottenham Hotspurs.
English National Investment Company (ENIC) yang memiliki hampir 87 persen saham The Lilywhites sebenarnya juga telah mencari investor yang menjanjikan. Meski begitu, sampai saat ini mereka membantah telah mengadakan pembicaraan dengan siapapun.