Kuala Lumpur (ANTARA) - Sejumlah aktivis, mahasiswa dan politisi di Malaysia yang tergabung dalam Sekretariat HIMPUN Malaysia, menyampaikan memorandum solidaritas melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, atas penangkapan dan penahanan sejumlah aktivis di Indonesia.
Memorandum diserahkan para aktivis Malaysia kepada perwakilan KBRI Kuala Lumpur, di depan Gedung KBRI Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis.
"Hari ini kami menyerahkan memorandum berkenaan isu penangkapan terhadap sejumlah aktivis di Indonesia oleh kepolisian," kata Juru bicara Sekretariat HIMPUN Malaysia Wong Kueng Hui.
Wong menekankan pihaknya tidak sedang berupaya mencampuri urusan politik di Indonesia. Sebaliknya ia menyatakan menghormati setiap isu politik yang bergulir di negara sahabat.
Menurutnya, penyampaian memorandum itu murni atas solidaritas terhadap para aktivis di Indonesia yang dinilainya menerima perlakukan tidak adil setelah menyampaikan pendapat di ruang publik.
Dalam memorandum itu, Sekretariat HIMPUN Malaysia meminta sejumlah hal antara lain, pembebasan Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen, staf Lokataru Mujaffar Sakin, dan sejumlah aktivis lain seperti Syahdan Hussien, Khariq Anhar serta semua rakyat Indonesia yang ditahan atas alasan yang tidak benar.
Aktivis Malaysia mengkritik penggunaan undang-undang dengan pasal karet untuk menjerat para aktivis.
Mereka juga meminta setiap negara demokrasi, dalam hal ini pemerintah di Indonesia, senantiasa menghormati dan menjamin keselamatan rakyatnya dalam menyampaikan aspirasi.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) bakal disampaikan kepada Delpedro Marhaen dan aktivis yang ditahan, apabila tidak cukup bukti dan atau memenangkan praperadilan.
Yusril juga telah menegaskan pentingnya pemenuhan hak asasi manusia, termasuk bagi Delpedro Marhaen dan kawan-kawan yang kini berstatus sebagai tahanan.

Baca juga: Malaysia selidiki hilangnya aktivis pro-demokrasi Myanmar
Baca juga: Gelombang demonstrasi momentum para pemimpin berkontemplasi
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.