Liputan6.com, Jakarta - Gagal ginjal sering kali dianggap sebagai penyakit yang datang tiba-tiba. Namun, menurut dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD, penyakit ini bisa muncul perlahan akibat kebiasaan sehari-hari yang terlihat sepele. Kebiasaan yang diabaikan ini dapat menurunkan fungsi ginjal tanpa disadari.
Internist Konsultan Ginjal Hipertensi yang aktif berbagi edukasi di akun Instagram pribadinya, @dokterdecsa, menjelaskan ada lima kebiasaan utama yang sering ditemui pada pasien gagal ginjal.
Kebiasaan-kebiasaan ini tampaknya sepele, tetapi dapat berakibat fatal bagi kesehatan ginjal. Berikut adalah lima kebiasaan yang dapat merusak ginjal dan meningkatkan risiko gagal ginjal:
1. Konsumsi Obat Nyeri Jangka Panjang
Obat pereda nyeri memang dapat membantu mengatasi keluhan tertentu. Namun, penggunaan dalam jangka panjang justru bisa mengiritasi ginjal. "Kalau keseringan, obat nyeri ini bisa mengiritasi ginjal sampai menurunkan fungsinya," kata dr. Decsa. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan obat ini sesuai anjuran dokter dan tidak berlebihan.
2. Terlalu Banyak Konsumsi Garam
Kebiasaan makan asin masih menjadi masalah besar di Indonesia. Rata-rata, orang Indonesia mengonsumsi garam lebih dari 15 gram per hari. Padahal, kata Decsa, batas sehatnya di bawah 5 gram per hari.
Konsumsi garam berlebihan ini membuat kerja ginjal semakin berat dan bisa memicu hipertensi, salah satu penyebab utama gagal ginjal.
3. Kurang Minum Air Putih
Air putih sangat penting untuk membantu ginjal membuang racun dan sisa metabolisme tubuh. Kurang minum dapat menyebabkan sampah metabolik menumpuk dan merusak ginjal secara perlahan. Pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan harian agar ginjal tetap berfungsi dengan baik.
4. Mengabaikan Hipertensi dan Diabetes
Hipertensi dan diabetes sering dianggap sebagai penyakit biasa. Banyak pasien yang malas minum obat untuk mengontrol kedua penyakit ini. Padahal, Decsa menegaskan bahwa kedua penyakit ini adalah penyebab utama gagal ginjal.
"Karena banyak yang nganggep hipertensi dan diabetes itu normal, jadi obatnya males diminum," ujarnya.
5. Malas Bergerak (Mager)
Gaya hidup kurang aktif alias mager dapat memicu sindrom metabolik, yang akhirnya meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes. Kedua penyakit ini kemudian merusak ginjal dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk tetap aktif dan melakukan olahraga secara teratur.
Decsa juga mengingatkan bahwa ginjal adalah organ yang 'pendiam'. Gangguan fungsi ginjal sering kali tidak menimbulkan gejala di awal.
Namun, jika kebiasaan buruk terus dilakukan, kerusakan ginjal bisa terjadi secara diam-diam. "Ingat ya, ginjal itu pendiam, tapi bisa rusak diam-diam gara-gara kebiasaan kita sendiri," pungkasnya.
Menjaga kesehatan ginjal sangat penting untuk mencegah gagal ginjal. Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut, kita dapat menjaga fungsi ginjal tetap optimal dan terhindar dari risiko penyakit yang serius.